Lingkarkita – Aceh Tamiang | Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, melalui Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mengerjakan program rehab jaringan irigasi rawa dan jaringan pengairan dengan anggaran 667 juta rupiah lebih dari dana refocusing Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) untuk penanganan COVID 19.
Kepala Dinas PUPR Aceh Tamiang, melalui Kabid Pengairan, Maidi yang ditemui lingkarkita.com beberapa waktu lalu menyebutkan, ada tujuh titik pekerjaan. Baik normalisasi dan perehapan irigasi yang tersebar di tujuh lokasi.
“Pekerjaan ini nantinya akan dikerjakan secara swakelola dengan melibatkan kelompok-kelompok tani yang ada di desa-desa,” ujarnya.
Ia menyebut, bantuan ini diberikan berdasarkan peraturan gubernur (pergub) Aceh, nomor 40 tahun 2020 tentang Penetapan Penyaluran belanja bantuan keuangan bersifat khusus. Sehingga penggunaannya harus tepat sasaran untuk menciptakan lapangan kerja yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat di desa. Terutama di masa pandemi covid-19.
“Oleh karena itu, pada pengerjaannya akan menerapkan sistem Padat Karya Tunai (PKT), dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai pekerja,” jelas Maidi yang ditemani beberapa staf di Bidang Pengairan Dinas PUPR Aceh Tamiang.
Sementara, Agussalim, ketua kelompok tani Sumber Harapan, Kampung Paya Meta, Kecamatan Karang Baru yang ditemui lingkarkita.com, Jumat (19/11) sore, mengatakan, kelompoknya mendapatkan dua jenis pekerjaan. Masing-masing normalisasi paret sepanjang 860 meter dengan Hari Orang Kerja (HOK) Rp 7.000 per meter yang melibatkan 15 orang masyarakat lokal sebagai pekerja.
Sedangkan untuk pekerjaan pembangunan parit beton, kata Agussalim, pekerjaan sepanjang 150 meter itu kelompoknya menerima upah Rp 95.000 per hari dengan melibatkan 7 orang pekerja.
“Untuk pekerjaan normalisasi sudah selesai, saat ini kami sedang mengerjakan pembangunan parit beton,” kata Agussalim yang juga Kepala Dusun Alur Putih Kampung setempat.
Dirinya mengaku, dengan adanya pekerjaan normalisasi dan pembangunan parit beton itu dapat mempermudah dan memperlancar pengairan air dari pintu irigasi ke sawah-sawah warga.
“Kita berharap ini berdampak baik pada hasil panen petani,” ujar saat menunjukan lokasi pengerjaan normalisasi dan pembangunan parit beton.
Editor: MuRa