Lingkarkita.com, Aceh Singkil – Pemerhati dan penggiat anti korupsi Aceh Singkil, BARAK-AS, Nur Rizal Kahfy Pohan mendesak Pemerintah Aceh untuk menuntaskan pembagunan jalan Kuala Baru-Lembah Bhakti yang menelan anggaran Rp.69 milyar itu.
Selain itu, BARAK-AS juga mengapresiasi tim yang dibentuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil yang berupaya menjumpai Pemerintah Aceh melaui Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh, Mawardi, Selasa (07/09/2021).
“Jalan tersebut diperkirakan tidak selesai tepat waktu hingga 15 Desember 2021. Pasalnya, kondisi medan yang sulit dilalui dan di tambah dengan curah hujan yang berkepanjangan,” kata Nur Rizal Kahfy Pohan kepada lingkarkita.com, Rabu (08/09/2021) melalui pernyataan tertulis.
Dikatakan, bila pembangunannya gagal diselesaikan, maka tujuan pemerintah menuntaskan kemiskinan di wilayah pesisir pantai Barat-Selatan akan sia-sia.
“Berkenaan dengan proyek tersebut, kami masyarakat berharap dan meminta Pemerintah Aceh melalui Kadis PUPR agar jalan batas antara Aceh Singkil dan Aceh Selatan, Kuala Baru hingga Lembah Bhakti kiranya dapat dituntaskan dan dilanjutkan pada tahun 2022,” ujarnya.
Sementara, Asisten II Pembab Aceh Singkil, Muzni selaku ketua tim mengatakan, pihaknya sudah bertemu Kadis PUPR Aceh dengan membawa harapan besar masyarakat Aceh Singkil.
“Jika pembangunan jalan tersebut tidak dapat terselesaikan tepat waktu hingga 15 Desember 2021 ini, maka kita meminta agar dapat dilanjutkan pada tahun berikutnya,” katanya.
Ia menyebut, pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas PUPR sangat serius menanggapi harapan masyarakat.
“Insyaallah kita upayakan secara merata pembangunnya sampai ke Aceh Singkil dalam segala bidang,” tutur Muzni mengutip Mawardi. (red)
