Beranda Opini Refleksi Milad KOHATI Ke 55 “Bangkit dan Sadarlah Kewajiban Mulia Kalian”

Refleksi Milad KOHATI Ke 55 “Bangkit dan Sadarlah Kewajiban Mulia Kalian”

2164
0
BERBAGI

Oleh: Sherly Maidelina S.Pd

Lingkarkita.com, Kota Langsa – 55 tahun yang lalu pada Kongres ke-7 di Surakarta diputuskan KOHATI berdiri tanggal 17 September 1966 yang memiliki tujuan “Terbinanya Muslimah Berkualitas Insan Cita”.

Ida Ismail, salah satu pendiri KOHATI menuturkan bahwa KOHATI berdiri ditengah kondisi kaum perempuan yang hanya dianggap budak untuk menuruti perkataan suami dengan diam di dapur tanpa didengar aspirasinya.

Ruang gerak perempuan saat itu terbatasi, ide-ide cemerlang dari buah pikiran mereka dipandang sebelah mata oleh kaum laki-laki.

Hal tersebutlah yang mendasari lahirnya KOHATI agar dapat terlibat dan berperan aktif sebagai perempuan untuk mengisi pembangunan.

Oleh karena terjadinya ketidakadilan terhadap perempuan itulah, sebagai Himpunan yang bertujuan “ Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT” maka HMI merasa sangat perlu membentuk badan khusus perempuan yang diberi nama KORPS HMI WATI disingkat (KOHATI).

Sehingga KOHATI hadir dan berdiri bukanlah semata-mata sebagai organisasi perempuan pendamping HMI bak istri biologis, karena KOHATI tidak sama dengan organisasi atau persatuan istri-istri lembaga pemerintahan yang diikat dengan status suaminya seperti PKK, Persit, Bhayangkari, Dharma Wanita.

Sekali lagi, KOHATI berdiri bukan sebagai perempuannya HMI, tapi lebih kepada perempuan-perempuan yang berhimpun dan diberi kewenangan oleh HMI untuk bergerak , berjuang dalam mendorong upaya menuntaskan permasalahan sosial yang menimpa perempuan di Langsa, Aceh dan Indonesia pada umumnya.

Daya kritis KOHATI harusnya melekat dalam jati dirinya sebagai Mahasiswi yang merupakan Agent Of Change, Pemudi yang tentu energic, yang terdoktrin keIslaman dan KeIndonesiaan di setiap training yang wajib mereka ikuti sebagai syarat masuk HMI.

Sayangnya, telah beberapa dekade peran KOHATI seakan mati, beralih fungsi hanya sebagai pelengkap komposisi kepengurusan HMI dan sedikit kegiatan-kegiatan internal atau eksternal sebatas ceremony sebagai bahan pemaparan laporan pertanggung jawaban di akhir periode belaka.

Eksistensi yang bisa dibilang tetap ada namun tak sesuai ekspektasi dan khittah tujuan awal ia dilahirkan ini memang sangat disayangkan. Tak dipungkiri sumbangsih persoalan dualisme kepemimpinan di tubuh HMI dari tingkat nasional mungkin cukup menguras pikiran atau menghilangkan semangat kader untuk melakukan perjuangan keumatan.

Namun masalah tak boleh membuat KOHATI terlena, cukuplah waktu yang telah terbuang di masa lalu, harusnya kini saatnya berbenah untuk menyadari kewajiban mulianya sebagai pembina , pendidik tunas muda sebagai tiang untuk membuat negara menjadi jaya sebagaimana pesan semangat dalam lirik lagu Marsnya.

Saat ini sederet persoalan kekerasan seksual tak henti-henti terjadi bahkan di bumi Serambi Mekkah ini.

Dampak buruk globalisasi dan kurangnya kontrol sosial yang mumpuni. Lihatlah kasus pencabulan anak, pemerkosaan, dan prostitusi yang melibatkan anak serta jalan panjang dalam mencari keadilan yang kerap mengabaikan psikologis korban.

Belum lagi kasus kenakalan-kenakalan remaja lainnya seperti narkoba dan seks bebas harusnya dapat direspon oleh KOHATI sebagai organisasi perempuan yang tentu berperan untuk membela hak-hak dan perlindungan perempuan.

Selamat bagi kepengurusan KOHATI HMI yang baru terpilih yang tentu memikul harapan dan warna baru. Baik bagi kader HMI yang masih aktif, maupun dari kalangan alumni. Sebagai alumni tentu akan mendukung adik-adiknya untuk melanjutkan perjuangan para pendahulunya dalam menjalankan roda organisasi ini. Bangkit dan sadarlah kewajiban mulia kalian, sebagaimana spirit pergerakan yang tertuang di lagu Mars KOHATI.

Ini HMI, adalah wadah tempat dimana para kader menuang daya kritis untuk peduli nasib bangsa ini, karena kalianlah generasi, diarahkan menjadi istri dan ibu pendidik generasi berikutnya lagi serta anggota masyarakat yang bertanggung jawab memperjuangkan KeIslaman, keIndonesiaan.

Selamat Milad KOHATI , Jayalah KOHATI, Bahagia HMI.

Penulis merupakan Dewan Balai Syura Kota Langsa
Mantan KETUM KOHATI HMI Cab. Langsa 2007

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here