Tan Tjeng Bok aktor legendaris yang terkenal di era 1940-an pernah hidup miskin dan meninggal dunia ditemani satu istri yang setia.
Lingkarkita.com, Jakarta – Nama Tan Tjeng Bok sudah menjadi legenda di industri film Indonesia. Aktor era 1940-an tersebut sudah mulai berkarier di dunia kesenian sejak era 1920-an, di mana dia bergabung di orkes keroncong.
Berangkat sebagai penyanyi keroncong dan pemain sandiwara, Tan Tjeng Bok mulai banyak membintangi film sejak era 1940 dan 1950-an. Di antaranya saja Si Gomar (1941), Srigala Item (1941), Tengkorak Hidoep (1941), Djula Djuli (1954), Melarat Tapi Sehat (1954), Rela (1954), Bapak Bersalah (1955), dan masih banyak lagi.
Sebagai seorang aktor, kehidupannya pun tidak kalah mencuri perhatian. Aktor multitalenta kelahiran 30 April 1899 ini dikabarkan mengalami kawin-cerai lebih dari 100 kali sejak dia menikah pertama kali pada 1917.
Namun, di akhir hidupnya, istri yang tersisa hanya satu. Istrinya yang terakhir yakni Sarmini. Pernikahannya dengan Sarmini dikaruniai anak bernama Sri Anami.
Selain terkait rumah tangganya, kehidupan Tan Tjeng Bok juga tidak kalah dramatis. Setelah kariernya bersinar sebagai aktor dan sempat dijuluki artis terkaya, dia dikabarkan jatuh melarat di usia senjanya, tepatnya pada 1979.
Padahal, saat itu dia masih membintangi film dan sinetron. Beberapa film terakhirnya sebelum tiada yakni Gadis Telepon (1983) dan Mandi Dalam Lumpur (1984). Satu tahun kemudian, Tan Tjek Bok meninggal dunia. Dia mengembuskan napas terakhirnya di usia 85 tahun pada 15 Februari 1985. Dia meninggalkan anak, lima cucu dan banyak cicit.
Sumber: iNews.id
