Lingkarkita.com, Kota Langsa – Pemerintah Kota (Pemko) Langsa melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mengelar apel serta menggandeng Badan Nasional Narkotika (BNN) Kota Langsa melaksanakan tes urien terhadap 486 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Wilayatul Hisbah (WH) di Aula Cakra Donya Langsa, Kamis (18/11)
Sebelum dilakukan tes urien, terlebih dahulu dilaksanakan apel siaga bagi personel Satpol PP dan WH dan bertindak menjadi pembina, Walikota Langsa, Usman Abdullah SE.
Walikota Langsa, dalam sambutannya mengatakan, bahwa Satpol PP dan WH Kota Langsa mempunyai tugas menegakkan Perda/Qanun dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.
“Penegakan peraturan daerah atau Qanun daerah sangat bergantung pada kinerja Satpol PP, Satpol PP harus disiplin dalam menjakankan tugasnya dalam menegakan peraturan daerah dan melakukan tindakan penertiban terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas Qanun dengan baik,” ujar Usman Abdullah.
Ia menyebut, peran Satpol PP dalam menjaga kebersihan lingkungan dalam wilayah Kota Langsa.
“Peran personil Satpol PP juga sangat dibutuhkan oleh Pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan di Kota Langsa, seperti menindak warga masyarakat yang membuang sampah sembarangan dan hewan hewan ternak milik warga yang sering kami lihat masih berkeliaran di jalan umum, kami melihat ini belum sepenuhnya dilaksanankan dengan baik oleh seluruh personil Satpol PP,” katanya.
Kepada seluruh personil Satpol PP dan WH Kota Langsa, Walikota mengingatkan, tertibnya Kota Langsa juga sangat tergantung pada kinerja seluruh personil Satpol PP dan WH, maka laksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggung jawab, serta dengan penuh keikhlasan.
“Saya berharap kepada seluruh personil satpol PP dan WH untuk dapat melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian dan keikhlasan karena pengabdian dan keikhlasan kita adalah yang paling utama dalam mewariskan hal hal yang baik bagi Kota Langsa yang akan kita wariskan bagi anak cucu kita nantinya,” ujarnya.
Kepala Kesbangpol Kota Langsa, H Agussalim SH MH, didampingi Kabid Ketahanan Ekonomi SOSBUD dan Ormas, Sri Verawati SH menjelaskan, dilakukan tes urien kepada Satpol PP adalah terutama untuk mengetahui sejauh mana anggota Satpol PP menggunakan narkoba.
Lantas, kata Agus, untuk mengetahui imaze atau laporan masyarakat benar atau tidaknya anggota Satpol PP menggunakan narkoba maka dilakukan tes urine.
“Kita ingin tunjukan dan luruskan kepada masyarakat bahwa ada anggota Satpol PP yang menggunakan narkoba karenanya harus dilakukan tes urine,”jelas Agussalim.
Ia menyebut, ada anggapan di kalangan masyarakat ada anggota Satpol PP yang terlibat narkoba dan ini perlu diluruskan dan Kota Langsa merupakan Kota tanggap narkoba.
“Kita tetap komitmen bahwa kota Langsa adalah kota yang tanggap narkoba,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Satpol PP Kota Langsa, Rudi Selamet kepada lingkarkita.com mengatakan, tes urine yang dilakukan merupakan upaya pembersihan anggota baik ASN maupun honorer dari penyalahgunaan narkoba.
“Jika tes urine yang dilakukan terbukti ada ASN tenaga kontrak dan honorer menggunakan narkoba, tentu ada sangsi yang diberikan. Diantaranya sangsi administratif hingga sangsi tegas pemecatan,” ujarnya.
Terlebih, kata Rudi, jika mereka yang sudah pernah direhabilitasi oleh BNN kemudian terbukti kembali saat dites urine, maka akan dilakukan pemecatan. Kemudian sangsi administratif bagi pegawai yang dinyatakan positif dapat juga diberhentikan dari jabatan struktural serta penurunan pangkat satu tingkat dengan berkoordinasi ke BKPSDM.
Dikatakan, selama ini pihaknya selalu memberikan pembinaan dan arahan untuk tidak mencoba-caba menggunakan barang haram tersebut yang dapat merusak jiwa.
“Kami berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, khususnya kerja sama antara BNN dalam menciptakan Kota Langsa yang bersih narkoba (bersinar),” tuturnya.(mr)
