Lingkarkita.com, Kota Langsa – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) IAIN Langsa menggelar unjuk rasa di depan Biro Rektorat kampus tersebut, Selasa (30/11/2021).
Unjuk rasa tersebut nyaris terjadi baku hantam antara mahasiswa dan Satpam ketika mahasiswa menyampaikan orasi. Namun insiden itu dapat dilerai.
“Kami ingin bertemu dengan dengan rektor kalau tidak, apa
masuk untuk menjumpainya,” ujar Fauriza salah seorang mahasiswa.
Dalam Aksi itu, mahasiswa sempat membakar ban dihalaman gedung rektorat. Namun, satpam dengan sigap mematikan api dengan menyemprotkan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher.
Setelah sekitar satu jam menyampaikan orasi, akhirnya Rektor IAIN Langsa, Dr.Basri, MA hadir dihadapan pendemo.
Selanjutnya Fauriza membacakan petisi, menolak dan membubarkan SU-KBM yang dinilai telah cacat konstitusi, karena telah mencederai hukum persidangan sehingga pihaknya menganggap adanya kepentingan NEW KOLONIALISME bukan kepentingan bersama terhadap
DEMA/SEMA INSTITUT IAIN LANGSA yang masih keadaan sengketa.
Selanjutnya meminta agar memecat ketua DEMA I /SEMA I secara tidak hormat hari ini juga, karena dinilai kebijakannya telah mencederai hati mahasiswa/mahasiswi se-lAIN Langsa.
Selanjutnya meminta rektor untuk memecat wakil rektor 3 karna terkesan melindungi DEMA l/dan SEMA I.
Apabila tuntutan tidak diindahkan, maka pihaknya akan menggelar sidang umum luar biasa keluarga besar mahasiswa/si se-lAIN Langsa dihadiri oleh seluruh mahasiswa IAIN Langsa.
Sementara, Dr. Basri MA mengatakan, pihaknya akan menampung aspirasi mahasiswa dan akan mempelajari terkebih dahulu aspirasi tersebut.
“Semua anak anak kami, maka kita pelajari dahulu tuntutannya. Kami butuh waktu 6×24 jam untuk membahas masalah ini. Nanti kalau sudah ada hasil kita duduk untuk membicarakannya,” ujar Basri.
Usai rektor menyampaikan hal tersebut, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib. (mr)
