Beranda Daerah Sekda Aceh Tamiang: Aplikasi SIPD Awasi Kecurangan Dalam Penyusunan RKPD

Sekda Aceh Tamiang: Aplikasi SIPD Awasi Kecurangan Dalam Penyusunan RKPD

7070
0
BERBAGI

Lingkarkita.com, Aceh Tamiang – Secara bertahap di masing-masing Kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang mulai melaksanakan Musrenbang.

Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Tamiang, Drs. Asra bersama beberapa kepala OPD menghadiri kegiatan tersebut di Aula Kantor Camat setempat yang dibuka langsung oleh Camat Banda Mulia Muhammad Farij, Rabu (02/03/22).

Asra menuturkan, Pemerintah Kabupaten berupaya merealisasikan kebutuhan masyarakat yang diusulkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Asra menyebut, kebutuhan tersebut haruslah skala prioritas mengingat persoalan yang dihadapi ialah benturan anggaran akibat refocusing di masa pandemi.

“Jangan sampai skala prioritasnya berubah, jangan nanti setelah kita tampung masukan dari bawah sampai di kecamatan berubah, kemudian diusulkan ke kabupaten berubah lagi dan sampai ke pusat berubah lagi,” kata Asra.

Ia mengungkapkan, harus ada sistem yang diubah dari Musrenbang ini, sehingga usulan-usulan masyarakat yang tertampung tidak menjadi bagian dari kepentingan perorangan ataupun golongan.

“Alhamdulilah dalam dua tahun ini, sudah ada panduan ketat untuk menjembatani persoalan ini, yaitu dengan hadirnya aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah) sehingga kita bisa menghindari penumpang gelap,” katanya.

“Hadirnya Aplikasi SIPD ini menurutnya sangat mampu mengawasi dari terjadinya kecurangan-kecurangan dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Dikatakannya, meski aplikasi ini belum sempurna, paling tidak mampu menampung harapan masyarakat sebesar 60-70%,” jelasnya.

Selain itu, Asra meminta kepada para Datok Penghulu dan para Aparatur Kampung untuk bisa merubah mindset masyarakatnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan, percepatan pengurangan kemiskinan, pemerataan pembangunan wilayah dan sosial kemasyarakatan.

“Sebanyak apapun Pemerintah berkontribusi, tapi kalau kampung tidak merubah sistem menjadi lebih maju, akan sia-sia”, ujar Asra.

Sebelumnya, dalam laporan Camat Banda Mulia, Muhammad Farij mengatakan dalam pelaksanaan Musrenbang yang berlangsung hari ini ada beberapa kesepakatan usulan yang berhasil dirembuk. Ia laporkan, bahwa di kecamatannya perlu pembangunan infrastruktur pada poros-poros jalan utama akses dari Banda Mulia menuju ke Kecamatan Manyak Payed, kemudian menggarap potensi wisata Pulau Rukui dan Tanjung Keramat yang selama pandemi pembangunannya terhambat. (red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here