Lingkarkita.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan lalu mencapai 5,95% secara tahunan, melonjak akibat kenaikan harga BBM. Mayoritas inflasi tertinggi dicatatkan wilayah di luar Jawa yang didorong oleh kenaikan harga BBM, sedangkan DKI Jakarta masuk dalam daftar daerah dengan kenaikan harga-harga secara tahunan paling rendah.
Kenaikan harga BBM berdampak langsung terhadap inflasi bensin dan solar yang melonjak hingga di atas 30% secara tahunan. Dampaknya juga terlihat dari kenaikan sejumlah tarif angkutan. Inflasi tarif angkutan dalam kota melonjak 24,4%, tarif angkutan antar kota sebesar 11,4%, hingga tarif kendaraan online baik roda dua dan roda empat yang juga melonjak.
Secara spasial, 89 dari 90 kota yang disurvei BPS sudah mencatatkan inflasi tahunan di atas 4%. Lebih dari separuh daerah tersebut juga mencatatkan inflasi di atas rata-rata nasional. Daerah yang mencatatkan inflasi tertinggi, yakni di Sampit, Kalimantan Tengah sebesar 8,85% secara tahunan. “Penyebabnya karena kenaikan tarif air minum PAM yang memberi andil 1,81% diikuti bensin yang menyumbang 1,18%, serta bahan bakar rumah tangga serta kenaikan harga rokok kretek filter,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Senin (3/10).
Jayapura berada di urutan kedua sebagai kota dengan inflasi tahunan tertinggi pada September. Kota terbesar di provinsi Papua itu mencatat inflasi 8,62%. Urutan ketiga yakni Sintang, Kalimantan Barat yang mencatat inflasi mencapai 8,59%. Adapun rincian 10 daerah dengan inflasi tertinggi secara tahunan pada bulan lalu sebagai berikut,
1. Sampit, Kalimantan Tengah (8,85%)
2. Jayapura, Papua (8,62%) 3.Sintang, Kalimantan Barat (8,59%)
4. Padang, Sumatera Barat (8,54%)
5. Kotabaru, Kalimantan Selatan (8,52%)
6. Bungo, Jambi (8,51%)
7. Tanjung Selor, Kalimantan Utara (8,43%)
8. Luwuk, Sulawesi Tengah (8,34%) 9. Bukittinggi, Sumatera Barat (8,20%)
10. Parepare, Sulawesi Selatan (8,14%)
Berdasarkan pulau, inflasi tertinggi di Sumatera terjadi di Padang sebesar 8,54, Jawa di Surakarta sebesar 7,84%, Nusa Tenggara dan Bali di Kupang sebesar 7,45%. Inflasi tertinggi di Sulawesi di Luwuk 8,34% serta inflasi tertinggi di wilayah Maluku, dan Papua, yakni di Jayapura 8,62%.
Adapun DKI Jakarta termasuk dalam tiga daerah dengan inflasi paling rendah secara tahunan bulan lalu. Inflasi di Jakarta sebesar 4,61%. Selain Jakarta, dua daerah lainnya dengan inflasi paling rendah yakni Ternate sebesar 4,52% serta Waingapu sebesar 3,92%.
Adapun 10 daerah dengan inflasi tahunan paling rendah pada bulan lalu sebagai berikut:
1. Waingapu, NTT (3,92%)
2. Ternate, Maluku Utara (4,52%) 3.DKI Jakarta (4,61%)
4. Sorong, Papua Barat (4,93%) 5.Tual, Maluku (4,97%)
6. Bulukumba, Sulawesi Selatan (5%)
7. Tanjung, Kalimantan Selatan (5,09%)
8. Manokwari, Papua Barat (5,12%)
9. Singkawang, Kalimantan Barat (5,20%)
10. Manado, Sulawesi Utara (5,24%)
Sumber: katadata