Lingkarkita.com, Aceh Tamiang – Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki mengingatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) agar penanganan bencana banjir di Aceh Tamiang untuk segera menginventarisir kebutuhan setiap posko pengungsian agar seluruh kebutuhan pengungsi benar-benar terpenuhi.
“Banjir tentu membuat masyarakat kita, khususnya di Aceh Tamiang sangat menderita, oleh karena itu, inventarisir apa saja kebutuhan di posko segera sediakan. Dinas terkait harus selalu berkoordinasi agar penanganannya bisa lebih masif, yang terpenting tentu saja kebutuhan sandang dan pangan,” ujar Pj Gubernur kepada para kepala SKPA usai meninjau langsung kondisi banjir Aceh Tamiang, tepatnya di jalan lintas Kuala Simpang ke Perbatasan Aceh – Sumatera Utara, Minggu (6/11/2022).
Dikatakan, beberapa kebutuhan yang dinilai mendesak adalah kebutuhan pangan berupa beras, mie Instan, telur, sarden, minyak goreng, tenda, air bersih, matras, selimut, susu, pampers dan pembalut wanita.
Setelah terjun langsung ke Kampung Seumadam, Sungai Liput, Bukit Rata, Kebun Tengah dan Minuran serta melihat kondisi genangan yang mengakibatkan antrean panjang truk-truk berbadan besar yang mengangkut berbagai komoditi.
Pj Gubernur juga mengingatkan Kepala dinas Perhubungan Aceh, Kadis perhubungan Aceh Tamiang serta aparat dari Polri dan TNI untuk membantu mengurai kemacetan tersebut.
“Dishub Aceh dan Aceh Tamiang serta teman- teman Polri dan TNI, harus mencari formulasi yang tepat untuk mengurai kemacetan dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Prioritaskan truk pengangkut logistik, seperti sayur mayur dan kebutuhan pokok lainnya,” kata Achmad Marzuki.
Pj Gubernur menyarankan Dishub bersama Polri dan TNI untuk menentukan titik kumpul truk-truk tersebut agar tidak terjadi kemacetan panjang.
“Hari ini kan sudah bisa dilalui, maka kebutuhan utama segera didahulukan dan yang tidak prioritas coba dicari lokasi untuk parkir sementara,” ujarnya.
Kepada Dinas kesehatan, Pj Gubernur mengimbau untuk segera melakukan langkah antisipasi terhadap kemungkinan serangan diare dan gatal-gatal di lokasi pengungsian.
Pj Gubernur juga menginstruksikan dinas terkait untuk memberikan bantuan alat pembersih kepada sekolah-sekolah yang terendam banjir. “Sekolah yang terendam banjir juga harus diberikan bantuan alat-alat untuk membersihkan sekolah, agar anak-anak bisa segera bersekolah lagi,” katanya.
“Yang pasti, semua harus bersatu dan bergerak bersama. Pemerintah Aceh, Pemkab Aceh Tamiang, TNI, Polri, organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa juga. Harus saling bahu membahu, bekerjasama,” tutur Pj Gubernur.
Untuk diketahui bersama, banjir Aceh Tamiang merendam 146 kampung di 12 kecamatan. Saat ini, pemerintah telah mendirikan 343 posko pengungsian.
Selama beberapa hari tak bisa dilalui, kendaraan pengangkutan kebutuhan masyarakat terpaksa melalui jalur melingkar dari Medan-Tapaktuan hingga Banda Aceh. Selain itu ada yang menempuh jalur tengah via Aceh Tengara hingga Aceh Tengah, namun risiko agak tinggi, karena medan jalan. (mr)