Lingkarkita.com, Banda Aceh – Pemerhati Indikasi Geografis Indonesia (IGIS) yang diinisiasi oleh Arise+ Indonesia dan mahasiswa peminat food and beverage menyelengarakan webinar terkait kopi arabika Gayo yang sudah mendapatkan sertifikat IGIS, Senin (12/12/2022).
Webinar tersebut bertujuan untuk melakukan pendekatan jurnal kuliner dan IGIS ingin mengajak seluruh pihak, mulai dari pemilik modal, eksportir, potential buyer, asosiasi, komunitas, pecinta kuliner, praktisi kuliner, penggiat usaha, pemangku kebijakan, hingga masyarakat umum untuk lebih meningktkan dukungannya pada upaya pemberdayaan masyarakat, peningkatan daya saing dan penguatan posisi Indonesia melalui keaslian dan kualitas produk yang premium.
IGIS diinisiasi oleh Arise+ Indonesia yang merupakan salah satu inisiatif kerja sama Uni Eropa-Indonesia dan di bawah lindungan Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
ARISE+ Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam kinerja dan daya saing perdagangan melalui peningkatan kapasitas petani dan asosiasi produsen Indikasi Geografis, peningkatan tata kelola dan regulasi Indikasi Geografis, serta pengembangan strategi branding dan promosi untuk Indikasi Geografis Indonesia.
Penelusuran atau Traceability yang bertujuan memberikan pengetahuan tambahan kepada Masyarakat Pemerhati Indikasi Geografis (MPIG) terkait informasi strategi dalam sistem penelusuran produk sangat dibutuhkan untuk memberikan solusi bagi Masyarakat Pemerhati Indikasi Geografis dalam melaksanakan pengembangan Kopi Arabika Gayo kedepanya sehingga bisa berujung pada penambahan ekonomi kepada masyarakat dan daerah.
Pembahasan pada webinar tersebut dilihat melalui empat cara pandang yaitu pertama, Gunawan, S.Si – Sub-coordinator of Geographic Indication Examination, Directorate of Trademark and GI, Directorate General of Intellectual Property, Ministry of Law and Human Rights.
Kedua, Ir. Khalid – Representative of Gayo Arabica Coffee Geographical Indication Protection Society (MPKG).
Ketiga, Dr. Muhammad Fuad, S.E., M.M – Coordinator of the LPPM Career and Business Development Center, Lecturer Management Study Program, Faculty of Economics, Samudra University.
Dan keempat, M. Rifan – Internal Control Plan dan Certification Expert (ARISE+) yang dimoderatori oleh Brand Activists dari Aceh yaitu Yogi Prahananda IGIS adalah sebuah inisiatif untuk menunjukkan bahwa Indikasi Geografis lebih dari sekadar soal perlindungan dan pengakuan hukum atas produk olahan alam dan budaya. (ilhm/mr)