Beranda Pendidikan Bukber di SD Muhammadiyah 2 Langsa Wujud Syukur dan Ajang Silaturahmi

Bukber di SD Muhammadiyah 2 Langsa Wujud Syukur dan Ajang Silaturahmi

248
0
BERBAGI

Lingkarkita.com, Kota Langsa – Buka puasa bersama (bukber) di SD Muhammadiyah 2 (Muhada) Kota Langsa bentuk memperkuat esensi kebersamaan wali murid, siswa-siswi, dewan guru serta keluarga besar Muhammadiyah.

“Alhamdulillah, selain kegiatan bukber, kita juga memberikan santunan kepada 46 orang anak yatim serta membagikan nasi kotak bagi warga pengendara kenderaan yang melintas di Jalan WR. Supratman dengan harapan menjadi berkah di bulan yang mulia dan penuh ampunan ini,” kata Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 Kota Langsa Dr. Hamdani, MA kepada Lingkarkita.com, Sabtu (8/4) di sela-sela kegiatan dalam lingkungan Komplek Muhammadiyah.

Santuni anak yatim
SD Muhammadiyah 2 Langsa memberikan santunan kepada 46 orang anak yatim, Sabtu (9/4). (Foto: Lingkarkita.com)

Dijelaskan, kegiatan tersebut wujud syukur dan ajang silaturahmi kita semuanya dalam menjalani ibadah puasa pada Ramadan 1444 Hijriah/2023 M.

Selain itu, kata Hamdani, siswa-siswi SD Muhammadiyah 2 Langsa juga mengikuti kegiatan Tahfizd Camp selama 10 hari menginap di sekolah. Pada kegiatan penutupan memberikan hadiah bagi peserta yang telah mengikuti tahfidz secara intensif.

“Kegiatan buka puasa bersama ini juga diisi dengan tausiah yang disampaikan Ustadz Drs Kardi Rasyid, MA. Dalam tausiahnya, ia menyampaikan terkait kejujuran. Sebagai orang yang beriman kita harus selalu ingat bahwa kejujuran adalah salah satu nilai penting dalam ajaran agama Islam,” ujarnya.

Bagi nasi kotak
SD Muhammadiyah 2 Langsa membagikan nasi kotak bagi warga pengendara kenderaan yang melintas di Jalan WR. Supratman, Sabtu (9/4). (Foto: Lingkarkita.com)

Dalam tausiahnya, ustadz Kardi Rasyit menyebut, Allah SWT mencintai orang-orang yang jujur dan memberikan ganjaran yang besar bagi mereka yang menjunjung tinggi nilai kejujuran.

Oleh karena itu, lanjutnya, harus jujur pada diri sendiri, jujur dengan Allah dalam hal beribadah, jujur pada sesama dan jujur pada tugas-tugas yang kita emban.

Dikatakan, dalam hal kejujuran Allah juga menguji hambanya dengan ujian yang berbeda-beda. Karenanya, kita harus memiliki kesadaran bahwa Allah SWT selalu mengawasi perilaku kita. Jika salah melangkah, segera koreksi diri dengan beristighfar dan mohon ampunan kepada Allah SWT.

“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk selalu jujur dalam segala aspek kehidupan dan memberikan ganjaran yang besar bagi kita yang memegang teguh nilai kejujuran,” tutup ustadz Kardi Rasyid. (mr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here