Lingkarkita.com, Kota Langsa – Alianai Aktivis Merdeka (Alaska) mengendus adanya laporan keuangan yang mengejutkan dan mencurigakan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Langsa.
Presidium Bidang Ekonomi Pembangunan, Alaska, Sultan Habibi mengatakan, berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPKRI) dan Akuntan Publik Independen tahun 2021 terdapat banyak beban pada RSUD Langsa yang meningkat signifikan.
“Ini menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat khususnya, terlebih dalam kondisi pemerintah sedang gencarnya menurunkan angka inflasi serta pemulihan ekonomi masyrakat pasca diterpa Covid-19,” ujar Sultan Habibi kepada Lingkarkita.com di Langsa, Senin (15/5).
Habibi menyebut, salah satu hal yang tak kalah mengejutkan ialah adanya beban bantuan poding yang mencapai Rp 816.543.000 tertera pada laporan audit keuangan atas BLUD RSUD Kota Langsa.
“Tentunya ini menjadi pertanyaan besar dan perlu adanya transparansi berkeadilan yang produktif terhadap pertanggungjawaban tersebut, terlebih lagi negara sepertinya sudah cukup memberikan upah pegawai serta tunjangan-tunjangan seperti keluarga, jabatan, fungsional, fungsional umum, beras, prestasi khusus dan lainnya dengan jumlah yang tidak sedikit,” katanya.
Karenanya, Alaska meminta kepada Pj Walikota Langsa agar dapat mengevaluasi serta membenahi kerangka beban pada BLUD RSUD yang terindikasi akan merujuk pada nilai-nilai Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) serta mengganggu kinerja-kinerja yang sedang dijalankan khususnya pada bidang kesehatan.
“Ini juga menjadi acuan dan referensi kepada DPRK Langsa untuk dapat segera melakukan controling pada RSUD guna menghindari keranda mayat yang kembali dihantarkan oleh Alaska,” sebutnya. (mr)