Lingkarkita.com, Banda Aceh – Seorang wanita asal Aceh Besar yang bekerja sebagai honorer diduga disekap pria kenalannya di media sosial. Pelaku ‘membuang’ korban di tempat sepi usai mengambil barang-barang berharga.
Kapolsek Krueng Raya, Polresta Banda Aceh, Iptu Rolly Yuiza Away kepada awak media, Selasa (9/7) mengatakan, kasus tersebut bermula saat korban berinisial SF (34) dihubungi pelaku IF alias Robby (37) asal Kutabaro, Aceh Besar pada Kamis (20/6) lalu. Pelaku mengajak korban menemaninya membeli ponsel ke Banda Aceh.
“Korban disebut mengamini ajakan pelaku. Setelah dijemput di rumah korban di Kecamatan Mesjid Raya, mereka bergerak ke arah Banda Aceh menggunakan mobil rental,” ujarnya.
Ketika tiba di kawasan jalan Taman Sri Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, lanjutnya, pelaku Robby disebut mengarahkan mobilnya ke arah Lamdingin dan Lampulo. Korban tiba-tiba dibekap dari belakang oleh seorang pria yang tidak dikenalinya.
“Ia berusaha teriak dan minta tolong namun tak mampu. Seorang pelaku lainnya juga langsung memegang korban. Kaki dan tangan korban diikat, wajahnya pun dilakban,” kata Rolly.
Baca juga: Siap-Siap Produksi Minyak dari Sumur Tua RI Ini Bisa Melesat Bak di AS
Menurut Rolly, para pelaku mengambil perhiasan korban berupa cincin dan kalung seberat lima mayam, ponsel serta uang tunai Rp 200 ribu. Ketiga pelaku membawa korban ke arah Blang Bintang tepatnya di kawasan Desa Ie Suum, Aceh Besar.
“Dia diturunkan di tengah jalan, sementara pelaku kabur. Korban SF selanjutnya ditemukan dan dibantu oleh warga sekitar. Ia dibawa ke puskesmas setempat,” jelas Rolly.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke polisi. Menurutnya, polisi sempat kesulitan mengungkap pelaku karena korban mengalami trauma. Korban baru dapat dimintai keterangan empat hari usai kejadian.
Setelah dilakukan penyelidikan, kata Rolly, polisi akhirnya menciduk tersangka IS, AD (37) serta MUL (33) di Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Sabtu (29/6) malam. Polisi ikut menyita barang-barang korban yang diambil pelaku.
“Berdasarkan keterangan korban, antara dirinya dan pelaku baru saja bertemu di media sosial dan sempat beberapa kali bertemu,” jelasnya.
Dikatakan, saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Ke tiga pelaku juga sedang dilakukan pengejaran oleh personel Satreskrim Polres Bireuen.
“Mereka diduga komplotan yang juga beraksi di wilayah Bireuen. “Ada beberapa TKP di sana, ada juga pelaku lainnya, karena itu Polres Bireuen juga melakukan pemeriksaan lanjut,” ujar Rolly. (mr)