Beranda Lingkungan Gampong Baro Gelar Pelatihan Melindungi Diri dan Keluarga Dari Bahaya DBD

Gampong Baro Gelar Pelatihan Melindungi Diri dan Keluarga Dari Bahaya DBD

595
0
BERBAGI
Pelatihan
Pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat tentang pembasmian jentik nyamuk Demam Berdarah (DBD), Kamis (11/7) di Aula Kantor Geuchik setempat.

Lingkarkita.com, Kota Langsa – Gampong Baro, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa menggelar pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat tentang pembasmian jentik nyamuk Demam Berdarah (DBD), Kamis (11/7) di Aula Kantor Geuchik setempat.

Koordinator DBD Dinas Kesehatan Kota Langsa, Erni T dalam pemaparanya mengatakan, demam berdarah disebabkan gigitan nyamuk pada pagi hari. Sedangkan penyakit malaria disebabkan gigitan nyamuk di malam hari.

“Jentik nyamuk sering berada pada genangan air yang jarang digunakan atau pada saluran yang tersumbat dan tidak mengalir,” tuturnya.

Dijelaskan, jumlah kasus kematian akibat DBD berdasarkan data Puskesmas Langsa Lama hingga Juni 2024 ada 2 kasus. Sementara jumlah rumah yang diperiksa jentik nyamuknya di UPTD Puskesmas sebanyak 258 rumah. Dari hasil temuan itu ada sekitar 242 rumah dinyatakan negatif dan 16 rumah dinyatakan positif.

Dikatakan, penyakit infeksi demam akut yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut, demam tinggi 2-7 hari, nyeri pada kepala, nyeri belakang bola mata, nyeri otot, ruam pada kulit, manifestasi perdarahan, lab lekosit menurun, trambosit menurun dan hematokrit naik.

Erni T menyebut, ada beberapa ciri-ciri nyamuk DBD. Diantaranya nyamuk berukuran kecil dan ber warna hitam dengan loreng-loreng putih di seluruh tubuh. Nyamuk Aedes aegypti memiliki daya jangkau yang cukup jauh dengan kemampuan terbang setinggi 10 meter dan sejauh 400 meter.

“Gerakan 3M (Menguras, Mengubur, dan Menutup) serta pemasangan kelambu secara efektif dapat membantu pencegahan demam berdarah. Idealnya, pemberantasan sarang nyamuk melalui gerakan 3M harus menjadi fokus utama. Pemasangan kelambu juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk,” jelasnya.

Sementara Pj Geuchik Gampong Baro, Almahdi mengatakan, pelatihan peningkatan kapasitas kepada masyarakat tersebut bertujuan menambah pengetahuan dalam upaya pengendalian DBD, khususnya mengenai uji resistensi dan pengenalan terhadap vektor yang ada di lingkungan masing-masing, serta bagaimana perlakuan yang tepat agar pengendalian dapat dilakukan secara efektif.

Selain itu, kata Almahdi, kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan DBD guna membasmi kasus penyakit tersebut di lingkungan masyarakat.

“DBD merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di daerah tropis seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan dapat berakibat fatal jika tidak diatasi dengan cepat,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, langkah-langkah preventif sangat diperlukan untuk melindungi diri dan keluarga dari bahaya DBD. (mus)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here