Lingkarkita.com, Banda Aceh – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh Besar, mencatat, telah terjadi 29 kali gempa bumi di Provinsi Aceh, satu kali diantaranya dirasakan di wilayah Subulussalam, Aceh.
Berdasarkan kekuatan (Magnitudo) gempa bumi yang terjadi pada periode Minggu kedua di bulan Juli 2024, didominasi oleh gempa bumi kecil atau magnitudo M<3 sebanyak 20 kali kejadian.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Muda Stasiun Geofisika Aceh Besar, Herdiyanti Resty Anugrahningrum, menjelaskan, sementara berdasarkan kedalaman, gempa bumi yang terjadi seluruhnya tergolong dalam gempa bumi dangkal (km< 60) sebanyak 27 kali kejadian.
“Melihat sebarannya, kejadian gempa bumi di dominasi oleh aktivitas sumber-sumber gempa bumi di daratan Provinsi Aceh, seperti; Patahan Lokal di Wilayah Aceh seperti; Patahan Aceh, Patahan Batee, Patahan Tripa, dan Patahan aktif di wilayah Aceh Selatan,” jelas Herdiyanti, Sabtu (27/07/2024).
Sedangkan satu kejadian gempa bumi dirasakan di wilayah Seunagan, Kabupaten Aceh Barat, pada tanggal 24 Juli 2024 pukul 22:22:15 WIB, wilayah Nagan Raya diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisa menujukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,4.
“Episenter terletak pada koordinat 4,56 LU dan 96,41 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 37 km Timur Laut Nagan Raya – Aceh pada kedalaman 5 km. Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi disebabkan oleh aktivitas Sistem Sesar Sumatera pada Segmen Patahan Aceh,” imbuh Herdiyanti.
Dampak gempa bumi, kata Herdiyanti, sebagaimana bersumber dari laporan masyarakat bahwa guncangan dirasakan di Seungan, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya – Aceh III MMI (Getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa getaran seakan ada truk lewat).
“Kami terus menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tukas Herdiyanti.
Reporter: Chairul Sya’ban