Lingkarkita.com, Aceh Utara – Pj Bupati Aceh Utara, Mahyuzar, mengapresiasi upaya seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam menangani masalah sampah di Aceh Utara, terutama dalam kondisi sarana yang terbatas. Menurutnya, ini adalah tantangan besar yang membutuhkan kerjasama dan inovasi dari semua lapisan masyarakat.
“Saya menyadari bahwa keterbatasan sarana menjadi kendala dalam penanganan sampah secara optimal. Namun, saya ingin menekankan bahwa semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan harus tetap kita jaga,” ujar Mahyuzar melalui siaran pers yang diterima Lingkarkita.com, Minggu (04/08/2024) malam.
Baca juga: DLHK Aceh Utara Sampaikan Maaf Soal Sampah Menumpuk, Sebagian Sudah Diangkut
Untuk itu, Mahyuzar mengajak untuk saling memanfaatkan segala sumber daya yang ada secara maksimal dan mencari solusi-solusi kreatif untuk mengatasi masalah ini. Pemkab Aceh Utara dalam hal ini melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) terus berupaya maksimal dalam menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan.
Namun, tantangan masih dihadapi terkait keterbatasan sarana dan prasarana pendukung yang belum memadai untuk melayani seluruh wilayah Aceh Utara. Bahkan menurut catatan DLHK Aceh Utara, saat ini Aceh Utara menghasilkan sekitar 304 ton sampah per hari, namun hanya 104 ton yang dapat diangkut dengan 25 truk yang tersedia.
“Sampah-sampah tersebut diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terletak di Teupin Keubeu, Kecamatan Lhoksukon. Tak hanya itu, keterbatasan fasilitas dan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi kendala,” ujar Kadis DLHK Aceh Utara, Saifullah.
Reporter: Chairul Sya’ban