
Lingkarkita.com, Aceh Utara – Kapolres Aceh Utara, AKBP Nanang Indra Bakti, mengunjungi lokasi musibah kebakaran di Dusun Alue Mane Desa Kampung Bantan, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, Jum’at (09/08/2024) pagi.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolres memberikan bantuan sembako dan santunan kepada korban yang terdampak peristiwa kebakaran. Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Polres Aceh Utara terhadap masyarakat yang sedang mengalami musibah.
Selain menyerahkan bantuan, AKBP Nanang Indra Bakti juga memimpin langsung olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab kebakaran. Langkah ini dilakukan guna memastikan penyelidikan berjalan dengan baik dan akurat, sehingga penyebab kebakaran dapat segera diketahui dan langkah pencegahan di masa depan bisa diambil.
“Kami dari Polres Aceh Utara sangat prihatin atas musibah yang menimpa. Bantuan yang kami serahkan ini adalah bentuk perhatian dan kepedulian kami, untuk sedikit meringankan beban para korban,” ungkap Kapolres melalui Kasi Humas, Iptu Bambang.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dua anak laki-laki kembar berusia delapan tahun bersama seorang kakak perempuannya yang masih berusia 11 tahun, ditemukan meninggal dunia dalam musibah kebakaran yang menghanguskan rumahnya di Desa Kampung Bantan, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara.
Ketiga korban yaitu Nadila, Balqi, dan Balqia, merupakan anak kandung dari pasangan suami isteri Ajiwandi (33) dan Fitriani (30). Sebagaimana dikatakan Geuchik Kampung Bantan, Hamdani, keluarga tersebut merupakan keluarga kurang mampu dan tercatat pada Program Keluarga Harapan (PKH).
Mengutip keterangan warga di lokasi kejadian, musibah kebakaran itu terjadi pada Jum’at (09/08/2024) dinihari sekira pukul 02:30 WIB. Kobaran api yang membumbung tinggi mengakibatkan rumah berkonstruksi kayu tersebut ludes terbakar, kini hanya menyisakan lantainya saja.
Awalnya, warga yang sedang tertidur pulas saat itu mendengar suara perempuan minta tolong, dan ternyata itu berasal dari suara ibu korban (Fitriani). Warga kemudian berduyun-duyun untuk memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, api yang terus membesar justeru melahap semua bangunan tanpa sisa.
Reporter: Chairul Sya’ban