
Lingkarkita.com, Aceh Utara – Dua anak laki-laki kembar berusia delapan tahun bersama seorang kakak perempuannya yang masih berusia 11 tahun, ditemukan meninggal dunia dalam musibah kebakaran yang menghanguskan rumahnya di Desa Kampung Bantan, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara.
Ketiga korban yaitu Nadila, Balqi, dan Balqia, merupakan anak kandung dari pasangan suami isteri Ajiwandi (33) dan Fitriani (30). Sebagaimana dikatakan Geuchik Kampung Bantan, Hamdani, keluarga tersebut merupakan keluarga kurang mampu dan tercatat pada Program Keluarga Harapan (PKH).
Baca juga: Kapolres Aceh Utara ke Lokasi Kebakaran, Olah TKP dan Memberikan Bantuan
Mengutip keterangan warga di lokasi kejadian, musibah kebakaran itu terjadi pada Jum’at (09/08/2024) dinihari sekira pukul 02:30 WIB. Kobaran api yang membumbung tinggi mengakibatkan rumah berkonstruksi kayu tersebut ludes terbakar, kini hanya menyisakan lantainya saja.
Awalnya, warga yang sedang tertidur pulas saat itu mendengar suara perempuan minta tolong, dan ternyata itu berasal dari suara ibu korban (Fitriani). Warga kemudian berduyun-duyun untuk memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, api yang terus membesar justeru melahap semua bangunan tanpa sisa.
Ibu korban saat kejadian tidak bisa berbuat banyak meskipun awalnya sempat mendengar suara anak perempuannya yang meminta tolong. Dalam kondisi panik dan histeris ia menyelamatkan diri bersama seorang anak perempuannya yang paling bungsu berusia tiga tahun. Sedangkan sang ayah, Ajiwandi, merantau di Malaysia.
“Kami datang ke lokasi dan api sudah membesar, jadi saling berupaya untuk memadamkan api dengan alat seadanya, ada air sumur juga. Ibu korban yang panik meminta tolong agar anaknya diselamatkan, tetapi di lokasi ditemukan meninggal dunia di kamar tidurnya,” ujar Elpiono, salah seorang warga yang ikut membantu memadamkan api dan evakuasi korban.
Disela-sela memadamkan api, kata Elpiono, sebagian warga mencoba menerobos kamar tempat tidud ketiga korban. Disitu, ditemukan ketiga korban sudah meninggal dunia. “Jenazah korban pada saat ditemukan berada di dalam kamar dan tertimpa dengan reruntuhan kayu yang terbakar,” imbuh Elpiono saat ditanyai Lingkarkita.com.
Sementara itu ayah korban, Ajiwandi, yang menghubungi Lingkarkita.com pada Jum’at siang, memberitahukan bahwa ia sedang bersiap menuju bandara di Malaysia untuk pulang ke kampung halaman. Sembari menangis, ia mengaku syok mendengar kabar yang ia terima bahwa ketiga anaknya meninggal dalam musibah kebakaran itu.
Untuk ketiga korban, sejak Jum’at siang sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum di Desa setempat. Kini, hanya tersisa lantai rumah dan sebagian puing-puing dari akibat kebakaran itu.
Reporter: Chairul Sya’ban