Beranda Kita Peduli Kisah Pilu Tiga Anak Yatim, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni dan...

Kisah Pilu Tiga Anak Yatim, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni dan Nyaris Digusur, Salurkan Donasi Anda!

1422
0
BERBAGI
Donasi Dibuka Gemantara Aceh Utara. (Foto: Chairul Sya'ban/Lingkarkita.com)
Donasi Dibuka Gemantara Aceh Utara. (Foto: Chairul Sya'ban/Lingkarkita.com)

Lingkarkita.com, Aceh Utara – Di rumah tipe 34 itu tiga anak yatim bersama ibunya berjuang bertahan hidup dengan segala kekurangan, tanpa kamar tidur dan MCK. Kondisi rumah sebenarnya sudah tidak layak dihuni, namun tidak ada pilihan lain selain doa yang terus digaungkan dan terus bertahan.

Rumah ini ditempati oleh Muliani (33), seorang janda miskin bersama tiga orang anaknya yang yatim yaitu Rizki Adhari (12), Rizal Khadri (9), dan satunya lagi masih balita berusia 21 bulan. Rumahnya terletak di Desa Beurandang Asan, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara.

Pada Rabu sore (21/08/2024), Lingkarkita.com bersama Ketua Pengurus Gemantara Kecamatan Cot Girek, Jamaluddin, menyambangi kediaman mereka. Disana hanya ada Muliani dan anaknya yang masih balita. Sedangkan Rizki Adhari yang merupakan putra sulungnya sedang keluar memancing ikan untuk bisa dibawa pulang sebagai lauk makan.

Putra keduanya, Rizal Khadri, juga sedang di luar membantu orang yang membutuhkan jasanya. Tak ada yang istimewa di dalam rumah kecuali sekarung beras bantuan Pemerintah, kartu BPJS, tabung gas Elpiji, dan piring dari sisa-sisa makanan. “Anak-anak sedang di luar, yang tua sedang memancing ikan,” ujar Muliani.

Ibu dari tiga anak yatim itupun menceritakan awal mula mereka menempati rumah tak layak huni tersebut. Awalnya kehidupan berjalan normal meskipun kemiskinan sudah melekat sejak dulu. Rumah itu dibangun sang suami, Abdul Mutalleb, atau ayah dari tiga anaknya. Seiring berjalannya waktu, tumor ganas menyerang sang suami.

“Rumah ini sudah kami tempati sejak sepuluh tahun yang lalu, awalnya ayah anak-anak ini sehat dan bekerja seperti biasa. Kemudian sakit, katanya tumor ganas. Sudah pernah berobat dengan keterbatasan biaya. Bahkan rumah kami ini pernah hampir digusur,” kata Muliani.

Sejak setahun yang lalu sang suami meninggal dunia, ekonomi semakin morat marit. Muliani tak bisa berbuat banyak, ia harus merawat putra bungsunya yang masih berusia 21 bulan. Belum lagi terkadang ia harus memikirkan dua putranya yang masih sekolah. Ditambah lagi kekhawatirannya jika suatu saat rumahnya digusur.

Rumahnya berdiri diatas pinggiran saluran perkebunan sawit PT Perkebunan Nusantara (PT.PN 1) Cot Girek, menjadi penyebab mengapa rumahnya sempat nyaris digusur. Beruntung waktu itu, kata Muliani, Geuchik desa setempat mempertahankannya agar untuk sementara waktu ia dan anaknya bisa menetap.

Geuchik (Kepala Desa) Beurandang Asan, Saifullah, membenarkan bahwa Muliani merupakan warganya. Tidak tercatat sebagai keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH), namun terdaftar sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Desa dan bantuan beras.

“Ayah dari tiga anak yatim itu meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya. Saya secara pribadi juga pernah membantu untuk biaya pengobatan. Dari Camat Cot Girek juga sudah pernah disalurkan bantuan, baik secara pribadi maupun Pemerintahan,” ujar Saifullah kepada Lingkarkita.com.

Bahkan sebagai bentuk keprihatinannya, dirinya membeli lahan tanah dengan uang pribadi. “Saya beli tanah itu dengan uang pribadi saya, karena prihatin kepada tiga orang anak yatim tersebut. Mungkin jika suatu saat ada yang membantunya membangun rumah, maka di tanah itulah nantinya dibangun,” imbuh Saifullah.

Sementara itu Camat Cot Girek, Kamaruddin KS, kepada Lingkarkita.com, mengatakan, ia secara pribadi maupun Pemerintahan sudah pernah menyambangi kediaman Muliani disaat mendiang Abdul Mutalleb sedang sakit. Bantuan pun diberikan, baik berupa santunan maupun logistik makanan.

Pengurus Gemantara Kabupaten Aceh Utara dan Gemantara Kecamatan Cot Girek sejak Rabu (21/08/2024) kemarin mulai membuka donasi sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian untuk membangun rumah anak yatim dan piatu.

“Kita membuka donasi untuk membangun rumah anak yatim tersebut, dan ada juga anak piatu yang tinggal dengan neneknya atau ibu dari Muliani. Mereka bersaudara, jadi ayo sama-sama kita membantu membangun rumah yang layak huni,” terang Ketua Gemantara Aceh Utara, Iskandar, melalui Ketua Gemantara Kecamatan Cot Girek, Jamaluddin.

Reporter: Chairul Sya’ban

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here