
Lingkarkita.com, Aceh Utara – Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara dari Fraksi Partai Aceh, Hanafiah atau akrab disapa Arasyah, meminta rekrutmen tenaga kerja PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dapat mengutamakan masyarakat lokal di Aceh khususnya Aceh Utara.
Dirinya mendapati informasi bahwa PT PIM yang selama ini beroperasi di Aceh Utara ikut serta dalam pembukaan Rekrutmen Bersama BUMN 2025. Rekrutmen dibuka secara online sejak 08 Maret s/d 16 Maret 2025 untuk sejumlah posisi yang dibutuhkan, yaitu Junior Operator Urea dan Junior Operator Ammonia.
“Yang kita harapkan adalah PT PIM dapat mengutamakan masyarakat lokal di Aceh, jangan sampai orang Aceh hanya menjadi penonton. Seharusnya PT PIM bisa seperti dulu lagi, dapat merekrut tenaga kerja lokal bahkan hingga 85 persen,” harap Hanafiah, Jum’at (11/04/2025).
Iapun menyayangkan rekrutmen itu dibuka secara nasional se-Indonesia melalui online, sehingga berpotensi pelamarnya dari luar Aceh mengingat kualifikasi yang dibutuhkan hanya lulusan SLTA. Padahal, kata Hanafiah, masih banyak pemuda-pemuda di Aceh yang lulusan SLTA dan membutuhkan pekerjaan.
Menurutnya lagi, ini pertama kalinya PT PIM membuka lowongan untuk lulusan SLTA. Ia khawatir, dengan sistem seleksi terbuka se-Indonesia itu persaingan akan jauh lebih berat bagi putra daerah Aceh yang mungkin tidak memiliki akses atau fasilitas setara dengan pelamar dari luar Aceh.
“Tentu permintaan masyarakat kita seharusnya rekrutmen dibuka seperti dulu lagi, dahulukan untuk tenaga lokal, sehingga orang lokal kita disini bisa mendapatkan peluang kerja. Disini kami tidak bermaksud lain selain memperjuangkan keinginan masyarakat lokal,” imbuhnya dengan tegas.
Harapan serupa disampaikan Mawardi M, SE (Tgk Adek), yang juga Wakil Ketua Komisi III DPRK Aceh Utara dari Fraksi Partai Aceh. Ia berharap, PT PIM dapat merekrut tenaga lokal. Namun, jika informasi rekrutmen dibuka secara nasional, menurutnya malah berpotensi pelamarnya dari luar Aceh.
“Harusnya dibuka secara lokal, kalau secara nasional seperti ini bisa jadi pelamarnya banyak dari luar Aceh, mengingat dibutuhkan lulusan SLTA. Padahal di Aceh kita sendiri begitu banyak lulusan-lulusan SLTA yang sangat butuh pekerjaan,” ujar Mawardi seraya menyayangkan rekrutmen tersebut.
Menurutnya lagi, persentase angka pengangguran di Aceh cukup banyak, bahkan pengangguran paling banyak itu ada di Aceh Utara. Jika tenaga lokal mampu diserap maka secara otomatis angka pengangguran turun, karena persentase pengangguran terbesar di Aceh adalah Aceh Utara.
“Aceh daerah pengangguran, penyebab penyumbang pengangguran karena investasi yang sangat sedikit. Anak Aceh tidak mungkin bisa punya peluang ke Provinsi yang lain. Coba lihat, ada berapa banyak perusahaan industri di daerah (Aceh) kita ini?. Maka, seharusnya rekrutmen dibuka untuk lokal dulu,” imbuh Mawardi dengan nada tegasnya.
Guna memastikan rekrutmen dibuka PT PIM dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2025, lingkarkita.com sejak Sabtu (12/04/2025) hingga Senin (14/04/2025) sudah mencoba mengkonfirmasi VP TJSL dan Humas PT PIM, Saiful Rakjab, baik melalui pesan WhatsApp maupun telephone via WhatsApp. Namun, sayangnya, hingga kini belum ada jawaban apapun. [ ]
Kami sebagai masyarakat Aceh Utara dan juga merupakan masyarakat lingkungan dan binaan PT PIM berharap untuk membatalkan perekrutan yang sedang berlangsung untuk dapat merubah metode yang bisa membuka peluang untuk kami di lokal yang setiap hari kami menghirup amonia limbah, kalau seperti ini sistem perekrutan kami merasa terjajah oleh pendatang luar ini yang namanya Buya Krueng teudoeng doeng Buya tamoeng meuraseukie.
Lebih baik perang lagi seperti dulu dari pada dijajah dalam keadaan damai dan kalau seperti ini cara dilakukan sama dengan merusak perdamaian Aceh.
Jangan paksakan kami untuk menuntut kemerdekaan Aceh lagi seperti dulu.
Kami lebih baik mati dari pada hidup dijajah.
Bagus nya pemkab dan DPRK Aceh Utara memanggil direksi PT PIM utk membahas masalah yg menyangkut kepentingan daerah bukan cuma lewat media.. PIM saat ini merasa bagian dari pupuk Indonesia sehingga keterikatan dgn Aceh terabaikan… begitu juga dana CSR nya sangat sulit di keluarkan utk kepentingan masyarakat setempat padahal yg mengalami sesak nafas ( akibat polusi masyarakat Dewantara) Aceh Utara.
[…] Baca Juga : Tegas…! Komisi III DPRK Aceh Utara Harapkan PT PIM Utamakan Tenaga Lokal Aceh […]