Beranda Daerah PT Bapco Menyayangkan Penyampaian Oknum Sehingga Memicu Amarah Warga Saat Pertanyakan Hewan...

PT Bapco Menyayangkan Penyampaian Oknum Sehingga Memicu Amarah Warga Saat Pertanyakan Hewan Ternak Mereka

27
0
BERBAGI
Suasana Sempat Tegang Saat Sejumlah Warga Menanyakan Hewan Ternak Mereka Pada PT Bapco. (Foto : Ist)

Lingkarkita.com, Aceh Utara – Sejumlah warga mendatangi perkebunan sawit PT Bahruny Plantation Company (Bapco) di Kebon Pirak, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, pada Senin (11/08/2025). Warga menanyakan hewan ternak mereka yang diamankan usai berkeliaran ke areal perkebunan tersebut.

Suasana pun sempat tegang saat warga mencoba menanyakan hewan ternak mereka dan ingin mengambilnya kembali. Bahkan, adu mulut sempat terjadi antara warga dengan beberapa tim perusahaan itu sendiri.

Entah bagaimana kronologi detailnya sehingga warga ramai-ramai mendatangi perusahaan tersebut. Estate Manager PT Bapco, Adi Santoso atau akrab disapa Adson saat ditemui Lingkarkita.com di ruang kerjanya, mengatakan, sebelum aksi itu terjadi pihaknya bersama Muspika Paya Bakong sempat mediasi dengan warga.

Estate Manager PT Bapco, Adi Santoso atau akrab disapa Adson saat ditemui di ruang kerjanya. (Dok Foto : Chairul Sya’ban / Lingkarkita.com)

“Mediasi berlangsung di kantor Camat Paya Bakong, dihadiri juga Muspika (Camat, Danramil, Kapolsek) dan warga sebelum akhirnya warga mendatangi kami,” ujarnya, Rabu (13/08/2025) seraya menambahkan bahwa Mediasi akan dilanjutkan kembali pada 19 Agustus 2025.

Singkat cerita, Adson juga menyayangkan penyampaian salah satu oknum di lingkungan Muspika tersebut saat Mediasi berlangsung. Menurutnya penyampaian itu justeru memicu warga sehingga mendatangi perkebunan PT Bapco dan berujung tegang.

Penyampaian dari oknum yang dimaksud ternyata terekam kamera ponsel warga. Iapun mengaku baru melihat cuplikan video yang menurutnya amarah warga berawal dari penyampaian itu. “Saya sangat menyayangkan sekali, yang kami merasa selama ini berteman dekat sudah seperti saudara,” kata Adson.

Tangkapan Layar Cuplikan Video : Suasana Saat Mediasi Berlangsung di Aula Kantor Camat Paya Bakong. ( Foto : Ist )

Seharusnya, kata Adson, saling berperan menenangkan persoalan yang sekarang ini terjadi, bukan malah memprovokasi. Menurutnya lagi, penyampaian itu sebagaimana tampak dalam video, adalah Kapten Chb EW yang merupakan oknum Danramil di Paya Bakong.

“Ini saya melihat ada video yang beredar yang menurut saya memprovokasi, justeru dari keamanan (Danramil) kalau saya lihat. Jadi, ini bentuk provokasi yang luar biasa kepada masyarakat,” imbuh Adson.

“Yang poin saya tangkap, bahasanya, datangi aja ke kebun itu. Jadi ini kan seperti mengajak dan justeru memicu ricuh. Dan seolah-olah tidak sesuai tupoksi, ini mengatakan yang mungkin bukan bidangnya, seperti kewajiban 20 persen dan sebagainya,” tukas Adson.

Sementara itu, EW, saat dikonfirmasi Lingkarkita.com pada Rabu malam, mengatakan, menyoal 20 persen itu yang ia maksud adalah plasma. Iapun baru mengetahuinya bahwa PT Bapco ternyata telah menyiapkan lahan plasma 20 persen di Peureupok, Paya Bakong.

“Jadi saya tanya ke mereka (warga) soal 20 persen itu, katanya belum ada. Nah, saya juga tidak tahu bahwa ternyata PT Bapco sendiri sudah menyiapkan plasma 20 persen di Desa Peureupok. “Saya kan tidak tahu nih. Oh berarti sudah, nah berarti masyarakat selama ini salah, bilang tidak ada, namun ternyata sudah ada,” kata EW.

“Saya juga meminta kepada warga agar jangan anarkis karena akan merugikan diri sendiri, jadi saya bilang begitu ke mereka sehingga ternyata timbul salah paham seperti ini. Dan kemudian saya minta warga untuk kembali, dan silahkan lanjutkan aktivitas masing-masing,” tukas EW. [ ]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here