Lingkarkita.com – Aceh Timur | L’Meuriya Centre (L’MC) terus mematangkan ide dan gagasan untuk melakukan langkah-langkah kongkrit menuju tahapan penelitian terhadap issu krusial dan strategis di beberapa aspek sub sektor dibidang pertanian, pertambangan, lingkungan, budaya dan pendidikan.
Direktur LMC, Firman Dandy, SE.MM, Sabtu (19/06) di Idi, Aceh Timur berharap sesuai spirit awal lahirnya LMC yaitu untuk memberikan kontribusi dalam kontek keilmuan, dengan mengawali mencari masalah dan mencari solusi.
Dikatakan, Ada beberapa pembahasan point penting dalam sebuah pertemuan pengurus L’MC Jumat (18/06) yang akan ditindaklanjuti secara parsial. Meliputi program literasi digital, penyelamatan dan pengembangan varietas padi lokal, issu kekerasan terhadap perempuan, issu lingkungan, dan ekpedisi potensi sumber daya terpendam dikawasan hutan ekosistem lokop.
Selain membahas issu strategis, kata Firman, L’MC juga membahas pematangan terhadap program desa budaya di Gampong Bandrong Peureulak sebagai pusat peradaban Islam pertama di Asia dan Desa Bunin di Kecamatan Serbajadi sebagai pilot project pengembangan kawasan Destinasi Wisata Religi bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementrian Desa dan Daerah Tertinggal pada tahun 2021.
“Banyak potensi yang bisa digali dan kaji secara ilmiah, sehingga nantinya menjadi sebuah rekomendasi bagi pemerintah dan stakeholder untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan dan perekonomian masyarakat,” tuturnya.
Pihaknya berharap peran aktif semua kalangan, terutama anak-anak milineal, dengan memanfaat era digital, salah satu potensi yang harus digarap secara maksimal, ujar Firman Dandy.
Reporter: Jufri Zainuddin
Editor: Mura
