Beranda Daerah Warga Langsa Keluhkan Air PDAM Keruh dan Tingginya Lonjakan Tarif

Warga Langsa Keluhkan Air PDAM Keruh dan Tingginya Lonjakan Tarif

4119
0
BERBAGI

Lingkarkita.com, Kota Langsa – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kemuning Langsa suplai air kotor dan berlumpur kepada masyarakat. Selain itu, pelanggan juga mengeluhkan tingginya lonjakan tagihan.

“Airnya kotor dan kadang berlumpur kayak gini, menurut saya tidak pantas dikonsumsi. Engak lah, kami engak minum. Kalau untuk minum biasa beli di depot,” ujar Uti salah seorang Ibu Rumah Tangga menjawab lingkarkita.com, Senin (13/09/2021) di Langsa.

Ia juga menunjukkan endapan lumpur pada bak kamar madinya yang selalu harus dibersihkan. “Jarang bening airnya, yang paling sering keruh, kotor dan kadang berlumpur. Kalau untuk mandi dan kebutuhan lain kita tunggu mengendap dulu,” katanya.

Air PDAM Langsa Keruh
Kondisi air keruh disertai lumpur yang disuplai PDAM Tirta Kemuning Langsa kepada salah satu rumah tangga di Langsa, Sabtu 11 September 2021. (Foto: Ist lingkarkita.com)

Senada dikatakan Yusuf (60), warga Kecamatan Langsa Kota. Dirinya mengaku selalu dialiri air keruh ke rumah. Menurutnya, sebagai perusahaan air minum, PDAM wajib mengaliri air bersih layak konsumsi.

Dikatakan, kondisi seperti ini sudah berlangsung lama dan tidak terlihat ada upaya perusahaan untuk menjamin konsumen mendapatkan air yang benar-benar bersih.

Keluhan juga disampaikan Rafli (60), warga Blang Senibong, Kecamatan Langsa Kota, ia mengaku tingginya lonjakan tarif yang tidak wajar belakangan ini.

“Bukan hanya saya, warga lainnya di sini pada ngeluh pemakaian PAM, lalu dapat tagihan sampai Rp 230 ribu. Sebelumnya hanya Rp 170 ribu sampai 180 ribu” kata Rafli.

Hal serupa dirasakan Deby, warga Gampong Jawa belakang. Ia sebelumnya membayar tagihan PDAM sekitar 110 hingga 120 ribu rupiah perbulan, namun sekarang 189 ribu. Padahal pemakaiannya standar seperti biasa. Deby menjelaskan, mayoritas warga hanya memanfaatkan air bersih sebagai cadangan.

“Sebenarnya banyak yang komplain. Ia, cuma kadang mereka malas berurusan,” tuturnya.

Hal ini terlihat masih banyaknya keluhan konsumen terhadap pelayanan air bersih yang diproduksi oleh PDAM Tirta Kemuning Langsa. Antara lain masalah air mati, air keruh, lonjakan tagihan, perubahan golongan tarif, tagihan kadaluarsa, kesalahan administratif, dan denda merupakan problema klasik yang sering dikeluhkan konsumen.

Sementara Direktur PDAM Tirta Kemuning Langsa, Azahir yang dikonfirmasi lingkarkita.com, Senin (13/9/2021) melalui telepon seluler mengatakan, jika ada pelanggan yang komplain silahkan lapor ke pelayanan, nanti petugas akan menindaklanjuti keluhan konsumen.

Terkait adanya warga yang mengeluh tingginya lonjakan tarif, Azahir menyebut, tidak ada lonjakan tarif, hingga saat ini pihaknya tetap mematok tarif seharga Rp 3000 per kubik.

“Sedianya jika ada pelanggan komplain silahkan lapor saja ke pelayanan, di sana ada petugas yang siap menindaklanjuti keluhan pelanggan,” imbuhnya. (mydn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here