Lingkarkita.com, Aceh Timur – Untuk memantau kesehatan masyarakat di Kecamatan Julok, Aceh Timur menyangkut stanting dan polio, Muspika setempat mengadakan sosialisasi dan lokakarya mini (lokmin), Rabu (7/12/2022).
Camat Julok, Adnan, S.Ag dalam sambutannya mengatakan, program stunting di wilayahnya diadakan Desa Naleung, Desa Labuhan dan Desa Ulee Tanoh serta sudah dibentuk tim percepatan penurunan stunting agar segera melaksanakan tugasnya dengan baik supaya angka stunting di desa-desa dapat menurun.
Sementara kepala UPTD Puskesmas Julok, Rosmala Dewi mengatakan, Pin Polio, imunisasi tetes Polio membutuhkan dukungannya dari seluruh kepala desa atau Keuchik di Kecamatan Julok.
“Tujuannya agar masyarakat faham terkait imunisasi tetes polio sehingga tersadarkan akan pentingnya imunisasi tetes polio dan dapat menepis isu hoak yang selama ini berkembangan di tengah masyarakat,” kata Rosmala Dewi.
Dikatakan, sosialisasi kepada masyarakat terkait imunisasi terus ditingkatkan di posyandu Gampong, agar masyarakat mau membawa ibu dan anak ke posyandu.
Dirinya menyebut, selama ini kematian bayi di Kecamatan Julok pada tahun 2022 ini sebanyak delapan bayi dan satu ibu meninggal dunia pada saat melahirkan akibat mengalami tekanan darah tinggi.
Sementara di Kabupaten Aceh Pidie, kata Rosmala Dewi, saat ini sudah ada kasus polio sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Sebagaimana kita ketahui penularan virus polio terjadi melalui kontak langsung atau mengonsumsi air dan makanan yang telah terkontaminasi dengan feses yang mengandung virus polio. Meskipun tidak memiliki gejala, tetapi pengidap polio tetap bisa menularkan virus polio kepada orang lain,” ujarnya.
Lokmin tersebut diikuti oleh Camat, Kapolsek, Danramil serta para Keuchik dalam Wilayah Kecamatan Julok. (jufri zain)