Lingkarkita.com, Aceh Timur – PT Adira Finance unit Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur disinyalir melakukan pengutipan di luar ketentuan yang telah ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Saya kredit sepeda motor bekas yang biasanya tagihan per bulan hanya Rp 500.000,’. Namun kemarin petugas meminta kepada saya seharga Rp 800.000,’ inikan aneh ketika petugas PT Adira Finance melakukan penagihan tidak seperti biasa,” kata salah seorang konsumen PT Adira, HS yang namanya diminta inisial kepada Lingkarkita.com, Kamis (22/12/2022) di Kota Idi.
Meski demikian, HS sempat mempertanyakan kepada petugas apakah kelebihan tersebut sudah termasuk denda penagihan, petugas menjawab “oh ini bukan,” dan sayapun tidak faham alasan petugas itu,” paparnya.
Dijelaskan, ia memang tertunggak pembayaran tidak tepat waktu jatuh tempo, “Bukan berarti juga saya akan lari dari tanggung jawab saya sebagai konsumen, dan pihak perusahaan juga harus mengerti saat konsumen tertentu mengalami kemacetan atau telat waktu,” katanya.
“Terlebih kami hanya petani, apalagi selama ini kami selalu terkendala dengan kondisi hujan, banjir, itu semua karena faktor alam yang membuat jalan becek dan berlumpur sehingga menjadi penyebab tertunggaknya kredit,” tuturnya.
Sementara salah seorang karyawan PT Adira Finance, Idi Rayeuk, Raden Wibowo yang dikonfirmasi di kantornya mengatakan, dirinya tidak bisa memberikan hak jawab karena itu bukan ranahnya.
“Saya hanya sebagai karyawan atau perpanjangan tangan perusahaan Adira Finance Medan,” ujarnya.
Saat disinggung apakah kutipan diluar ketetapan kwitansi pembayaran angsuran dan apakah itu dibenarkan dalam ketentuan OJK, Raden menjawab dibenarkan.
Lebih lanjut, Lingkarkita.com mencoba konfirmasi pimpinan PT Adira Finance unit Idi Rayuek melalui telepon seluler dan menunggu beberapa jam, namun hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban dari pihak manajemen perusahaan itu. (iqbl)
