Beranda Daerah Sang Ibu Terbangun Mendengar Teriakan Anaknya, Mama.. Ada Api Ma!

Sang Ibu Terbangun Mendengar Teriakan Anaknya, Mama.. Ada Api Ma!

1526
0
BERBAGI

Lingkarkita.com, Aceh Utara – Suasana duka menyelimuti keluarga kurang mampu yang menjadi korban musibah kebakaran di Dusun Alue Mane Desa Kampung Bantan, Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara. Tak hanya rumah yang terbakar, tiga orang anak juga meninggal dunia dalam musibah kebakaran tersebut.

Baca juga: Tiga Anak Meninggal Dunia Musibah Kebakaran di Cot Girek, Korban Keluarga Kurang Mampu

Ketiga korban yaitu dua anak laki-laki kembar berusia sembilan tahun yang masih duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar, dan seorang kakak perempuannya berusia 12 tahun yang masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ketiganya, anak kandung dari pasangan suami isteri Ajiwandi (33) dan Fitriani (30).

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Lingkarkita.com di lokasi, musibah kebakaran itu terjadi pada Jum’at (09/08/2024) dinihari sekira pukul 02:30 WIB. Tak terbayangkan saat ibu korban, Fitriani, seketika terbangun mendengar sang buah hati yang perempuan berteriak memanggilnya. ‘Mama…. Ada Api Ma!’.

“Saya mendengar anak saya yang perempuan, kakaknya, memanggil saya, mama…. Ada Api!. Saya terbangun, dan melihat sudah ada api di rumah. Tidak bisa berbuat apa-apa lagi, saya keluar rumah untuk meminta tolong sambil membawa keluar anak bungsu saya yang perempuan,” demikian Fitriani menceritakan kronologi musibah kebakaran yang dialaminya.

Baca juga: Kapolres Aceh Utara ke Lokasi Kebakaran, Olah TKP dan Memberikan Bantuan

Kepada orangtuanya atau nenek dari korban, Fitriani meminta pertolongan bahwa rumahnya terbakar dan tiga orang anaknya masih di dalam kamar. Saat kejadian, ketiga korban tidur di kamar yang berbeda. Sedangkan ayah korban, Ajiwandi, merantau ke Malaysia. Namun naas, ketiga sang buah hati mereka tak sempat tertolong.

“Ayah anak-anak ini merantau ke Malaysia, dan sudah dapat kabar, dan sudah perjalanan pulang dari Malaysia,” imbuh Fitriani kepada Lingkarkita.com didampingi Geuchik Desa setempat, Hamdani, bersama salah satu perwakilan dari Dinas Sosial Aceh Utara.

Sesekali ia merapikan rambut anak perempuannya yang bungsu sambil melanjutkan kronologi pilu musibah yang dialaminya. Anak yang bungsu itulah yang berhasil ia selamatkan karena saat kejadian ada dalam pelukannya. Usianya masih tiga tahun, berparas cantik dan rambut lebat.

“Cuma ini anak saya yang bungsu yang bisa saya selamatkan karena memang tidur dengan saya. Kakak dan abangnya tidur di kamar lain,” tukas Fitriani mengakhiri cerita kronologi kebakaran itu, sembari mengusap kedua matanya karena tak sanggup membayangkan musibah kebakaran menimpanya.

Elpiono, tetangga korban, juga menceritakan kronologi kejadian. Saat tertidur, ia dan warga lainnya mendengar suara perempuan minta tolong yang ternyata adalah suara dari Fitriani. Di lokasi, api membumbung tinggi dan menarik warga untuk berduyun-duyun memadamkan api.

“Kami mengira ada apa suara teriakan itu, sampai di lokasi ternyata api sudah membesar. Sebagian dari warga memadamkan api, sebagiannya lagi mencoba menyelamatkan korban yang terjebak di dalam kamar. Namun saat ditemukan ketiganya sudah dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Elpiono.

Korban tidak bisa dievakuasi begitu saja karena jenazah korban pada saat ditemukan dalam kondisi tertimpa puing-puing bangunan. Mengingat rumah yang ditempatinya hanya berkonstruksi kayu dan sebagian atap daun rumbia, menyebabkan api semakin cepat membesar.

Baca juga: Bantuan Berdatangan Untuk Korban Kebakaran di Cot Girek Aceh Utara, Dari Dinsos, Partai Aceh Bersama Muda Seudang

Geuchik Desa Kampung Bantan, Hamdani, mengatakan, korban merupakan dari keluarga kurang mampu dan tercatat sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan juga mulai berdatangan dan diterima oleh orangtua korban.

Kondisi rumah yang ditempati sebelum musnah terbakar, hanya berdinding kayu, sebagian atapnya seng dan sebagiannya lagi hanya atap yang terbuat dari daun-daun rumbia. Kini, hanya tersisa lantai rumahnya saja dan anak perempuannya yang bungsu.

Reporter: Chairul Sya’ban

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here