Lingkarkita – Aceh Timur | Pria kelahiran 13 April 1970, bernama Sofyan, warga Gampong Blang, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur itu saat ini dipercayakan menjabat kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satu Atap, Kuala Simpang Ulim meskipun dengan kondisi disabilitas tidak menguranggi semangatnya untuk berprestasi.
Kepada lingkarkita.com, beberapa waktu lalu, Sofyan menuturkan, dirinya terus bersemangat berkarya meskipun dalam kondisi keterbatasan tidak menguranggi semangatnya sebagai pengajar.
“Karena ada kepercayaan ALLAH SWT, kepercayaan pimpinan, kepercayaan masyarakat sehingga mengerakkan kepala dinas untuk meneken Surat Keputusan (SK) untuk saya menjadi kepala sekolah,” tuturnya.
Seperti diketahui, metode pengajaran yang diterapkan Sofyan juga tergolong unik dan kreatif. Ia menggunakan teknologi internet melalui televisi (tv) smart untuk mengajar.
Selain itu, Sofyan juga menerapkan sistem belajar yang diinginkan siswa. Seperti belajar di dalam ruangan maupun di luar ruangan terbuka untuk menciptakan rasa nyaman sehingga lahir proses belajar yang menyenangkan.
“Dalam kondisi wabah, protokol kesehatan tetap kita terapkan sesuai anjuran pemerintah. Artinya, covid-19bukan alasan untuk anak didik belajar,” paparnya.
Sofyan yang juga lulusan strata dua managemen administrasi di Universi Syah Kuala itu dikenal tegas dan disiplin oleh sejumlah guru di lingkungan pendidikan Aceh Timur.
Rasyidah, guru bahasa inggris di sekolah tersebut kepada lingkarkita.com menuturkan, saat ini terjadi perubahan siknifikan di bawah kepemimpinan Sofyan.
“Saat ini proses belajar menjadi menyenangkan. Itu menjadi daya tarik sendiri bagi siswa untuk melaksanakan proses belajar-mengajar di sekolah,” katanya.
Sementara, Cut Suci Mawaddah, salah seorang siswa di sekolah itu yang dijumpai lingkarkita.com mengatakan, belajar dengan smart tv lebih menyenagkan dan mudah dipahami.
“Di sekolah tidak hanya memerapkan proses belajar pengetahuan umum, kita juga belajar pendidikan agama, akidah ahlak, sejarah islam, alquran hadis, kitab kuning dam bimbingan sholat,” ujarnya.
Penulis: Jufri Zainuddin
Editor: MuRa