Lingkarkita.com, Banda Aceh – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh, Muhammad Iqbal Piyeung sangat menyesali atas tindakan kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kuala Langsa yang telah mempersulit kegiatan ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa.
“Seharusnya ini tidak boleh terjadi, dahulu pelabuhan Kuala Langsa sangat dikenal oleh dunia, semua hasil yang ada di Aceh khusunya wilayah pesisir Timur mudah dibawa keluar daerah tanpa ada birokrasi yang berbelit seperti kejadian baru baru ini di KSOP Kelas IV Kuala Langsa,” ketus Muhammad Iqbal kepada Lingkarkita.com melalui pernyataan tertulis, Kamis (02/03/2023).
Ia meminta kepada Kepala KSOP Kelas IV Kuala Langsa agar tidak menghambat ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa.
“Terkait persoalan itu, nanti saya akan berkoordinasi langsung dengan Kementrian Perhubungan, cq Direktorat Kementrian Perhubungan Laut Aceh,” sebutnya.
Untuk mengaktifkan dan pembangunan pelabuhan perdagangan ekspor impor yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Kota Langsa, lanjut Muhammad Iqbal, seharusnya kegiatan ini tidak serta merta dibebankan oleh Pemerintah Kota Langsa semata.
“Tetapi peran aktif Pj Gubernur sangat diharapkan sekali agar pelaksanaan pengaktifan pelabuhan wilayah pesisir timur dapat segera terealisasi dan segera beroperasi kembali seperti dahulu,” tuturnya.
Atas nama Kadin Aceh dirinya sangat mengharapkan responsip Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki atas kejadian ini juga merangkul dan membantu pelaksanaan pengaktipan kembali pelabuhan ekspor impor di wilayah pesisir timur khusus pelabuhan Kuala Langsa tanpa ada birokrasi yang berbelit belit.
“Semoga dengan aktifnya pelabuhan di wilayah pesisir timur juga pelabuhan Kuala Langsa, kita harapkan roda perekonomian Aceh dapat bangkit kembali dan bisa menahan laju inflasi yang sedang kita rasakan saat ini,” paparnya.
Ia menyebut, dengan terbukanya pelabuhan ekspor di Pelabuhan Kuala Langsa berbagai komiditi andalan di Aceh akan mudah disalurkan dan secara grafik meningkat otomatis akan mendorong denyut perekonomian di Aceh. (mr)