Lingkarkita.com, Kota Langsa – Presidium Aliansi Aktivis Merdeka (ALASKA), Abdi Maulana sangat menyayangkan beredarnya surat pernyataan pengunduran diri lima Kepala Bidang (Kabid) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Langsa.
“Bagaimana tidak kita sayangkan, hasil amatan ALASKA, tindakan yang diambil oleh lima orang Kabid pada Disdikbud Langsa tersebut menyimpan sejuta tanda tanya karena sangat konyol dan tidak masuk akal dengan isi surat yang beredar,” kata Abdi.
Dikatakan Abdi, surat tersebut berbunyi para Kabid tidak dapat bekerjasama dengan atasan mereka. Sedangkan surat seperti itu, hemat ALASKA bersifat internal dan dokumen itu menjadi rahasia negara, kenapa bisa menjadi opini publik. Toh, pada hirarkinya bawahan itu harus menyesuaikan diri dengan pimpinannya tetapi sudah terbalik di zaman sekarang.
ALASKA menilai, sangat pantasnya mereka mundur karena sadar diri dengan kapasitas serta gelar mereka dengan kondisi penempatan jabatan yang diemban.
“Nah kalau itu korelasinya dapat. Karena terlihat saja dinas pendidikan itu sewajarnya diisi oleh ASN yang mumpuni di bidang terkait. Jika Dinas Pendidikan itu ya diisi oleh sarjana-sarjana pendidikan ataupun magister pendidikan. Maka variabelnya sejalan, nah lain halnya saat ini yang kita lihat Dinas tersebut diisi oleh ASN yang SDMnya kurang mumpuni. Tidak kreatif dan inovatif perannya,” ujarnya.
Ia menyebut, ALASKA juga mengapresiasikan sikap Pj Walikota Langsa dalam menyikapi hal tersebut. Dengan tidak diterimanya lima Kabid yang mundur itu. Pj Walikota telah mengambil keputusan yang sangat kolektif kolegial.
“Karena apabila dikabulkan nantinya akan menjadi bomerang bagi para lima Kabid tersebut dan itu akan menjadi rekam jejak seumur hidup mereka dan dalam catatan BKN karena alasan pengunduran diri mereka karena tidak dapat bekerjasama dengan pimpinan.” Ujarnya.
Pihaknya juga menilai hal tersebut menjadi catatan hitam khususnya bagi para pimpinan di Pemerintahan Kota Langsa karena nantinya bagi para lima Kabid tersebut akan sulit diterima di tempat yang baru apabila dipromosikan lagi seharusnya dengan kejadian ini mereka dapat merenung dan erterimakasih,” cetus Abdi.
Karenanya, ALASKA meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa agar tetap bijaksana dalam menyikapi persoalan yang ada, terlebih lagi persoalan rumah tangga. Karena sejauh amatan ALASKA tidak ada satu komentar pun dari Kadis yang beredar dan itu sangat ALASKA apresiasi.
“Seperti makna, diam itu emas karena tidak mungkin seorang pimpinan menelanjangi rumah serta anak-anaknya dan itu juga contoh kepemimpinan yang ideal,” tutup Abdi.
Lima Kabid yang memundurkan diri dalam surat yang beredar adalah, Indrana Syahputra, S.E Kabid Pembinaan SD, Muhammad Ikhsan, S.T, M.CIO Kabid Pembinaan SMP, Zulfadli, S.E Kabid Pembinaan PAUD dan PNF, Tatang Warandana Harahap, SST. M. CIO, Kabid Pembinaan Ketenangaan, dan Basri Ananda, S.E, Kabid Kebudayaan. (mr)