Lingkarkita.com, Kota Langsa – Puluhan jurnalis media cetak, online maupun elektronik mengikuti Fokus Group Discusion (FGD) mengulas isu lingkungan dan konservasi mangrove yang diselenggarakan oleh Aceh Wetland Foundation (AWF) di Kota Langsa, Sabtu (11/3/2023).
Direktur AWF, Yusmadi Yusuf mengatakan, tujuan dilangsungkan kegiatan FGD guna sinergitas bersama jurnalis untuk mengangkat isu lingkungan dan konservasi mangrove di Aceh pada umumnya. Dalam hal ini, Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur.
Ia menjelaskan, FGD tersebut membahas secara umum tata kelola lingkungan, spesifik perlindungan kawasan hutan mangrove khususnya di pesisir timur Aceh yang bertujuan mendukung organisasi mitra dan termasuk membantu menyuarakan kepentingan umum melalui berbagai cara seperti jurnalis dan media.
“Selain itu juga membangun forum silaturrahmi, menjalin komunikasi dengan media massa. Selain itu diharapkan jurnalis untuk lebih peka terhadap isu lokal yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat. Meningkatkan peran media dan jurnalis khususnya jurnalis lokal dalam mendukung terciptanya tata kelola lingkungan yang akuntabel, transparan dan berkelanjutan,” katanya.
Menurut data AWF, pesisir timur Aceh merupakan daerah dengan mangrove terluas. Kabupaten Aceh Utara luas hutan mangrove 959,11 Ha. Kota Lhokseumawe 88,34 Ha, Kabupaten Bireuen 25,57 Ha. Kemudian Kabupaten Aceh Timur 18.080,45 Ha. Aceh Tamiang 15.447,91 Ha dan Kota Langsa seluas 5.253,15 Ha. (mr)
