BERBAGI
Direktur Utama PKPOT, Prof. Dr. Ir. Hariyadi, MP., Berdiskusi Singkat Dengan Sejumlah Petani. (Dok Foto : Chairul Sya'ban/Lingkarkita.com)

Lingkarkita.com, Aceh Utara – Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu (PKPOT) Malang, Jawa Timur, mewacanakan pembangunan Inovasi Pertanian berbasis organik di Kabupaten Aceh Utara. Hal itu sebagai bagian dari upaya mendukung program Ketahanan Pangan Nasional.

Pada Kamis (01/05/2025), Direktur Utama PKPOT, Prof. Dr. Ir. Hariyadi, MP., bersama rombongan telah mengadakan diskusi maupun perkenalan di Pendopo Bupati Aceh Utara. Dukungan sangat diharapkan untuk saling bekerjasama dengan satu tujuan di bidang Swasembada Pangan.

“Jadi kedatangan kami kemari diundang oleh Bupati Aceh Utara, untuk bekerjasama di bidang Swasembada Pangan, yang pertama sekali untuk Pertanian Terpadu. Dimana kita nantinya meningkatkan produksi, dan bersama-sama kita nanti akan mandiri pada pupuk dan benih,” ujar Hariyadi kepada wartawan.

Baca Juga : USAID dan SPKS Aceh Utara Latih Ratusan Petani Tentang Pengelolaan Kebun Serta Mitigasi Karhutla

Baca Juga : Melalui DPKA Ke XI Yang Digelar di Aceh Utara, Petani Se-Aceh Dilatih Mengembangkan Kakao

Peningkatan produksi, kata Hariyadi, dimulai dengan tanaman pangan jenis padi HMS (Hidup Makmur Sejahtera) maupun jagung yang ramah lingkungan. “Artinya, nanti hasil padi dan jagung atau kedelai akan menjadi tanaman yang sehat untuk dikonsumsi masyarakat,” imbuh Hariyadi.

Direktur Utama PKPOT, Prof. Dr. Ir. Hariyadi, MP., Saat Melihat Langsung Lahan Persawahan di Teupin Bayu, Tanah Jambo Aye. (Dok Foto : Chairul Sya’ban/Lingkarkita.com)

Pada kesempatan itu pula, dirinya bersama rombongan juga melihat langsung kondisi lahan persawahan yang ada di Desa Teupin Bayu, Kecamatan Tanah Jambo Aye. Sebagai langkah awal, kata dia, ada seluas 500 Hektare lahan pertanian untuk inovasi tersebut, namun harus melihat kondisi kesuburan tanahnya juga.

Sementara itu Ketua PKPOT Aceh Utara, Zulkifli Dolly, menerangkan, untuk program tersebut pihaknya tetap melihat kondisi lahan terlebih dahulu, terutama pengairan. Begitu juga jika Pemerintah Daerah konsen terkait program ini maka pihaknya segera mengambil langkah secepatnya.

Baca Juga : Budidaya Porang, Alternatif Tingkatkan Ekonomi Petani Aceh

“Yang pertama, kita telah melihat sawah dan pengairannya demi hasil panen yang cocok, dan kondisi tanahnya juga. Jika tidak cocok, kita perbaiki selama dua minggu. Nah, kalau Pemerintah Daerah konsen program ini, maka ini segera kita lakukan,” ujar Zulkifli.

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Dr. A. Murtala, dalam hal ini menyambut baik. Dimana PKPOT bersama Pemerintah setempat untuk saling bekerjasama demi mewujudkan Swasembada Pangan maupun Ketahanan Pangan Nasional.

“Beliau (Prof. Dr. Ir. Hariyadi, MP.,) tadi sudah memaparkan program dari PKPOT. Yang kami mendengarnya ternyata akan memberikan manfaat yang sangat besar kepada petani di Aceh Utara. Hari ini Aceh Utara memiliki areal pertanian lebih kurang 40 ribu Hektare,” kata Murtala, saat menjawab wartawan.

Dari jumlah lahan tersebut, kata Murtala, sebagian besar areal saat ini tidak bisa difungsikan secara maksimal maupun secara keseluruhan karena berbagai kendala teknis yang ada. Iapun menyimak bila program ini dapat dilaksanakan maka produksi pertanian bisa dua kali lipat meningkat.

“Saya menyimak tadi, bila program ini dapat dilaksanakan di Aceh Utara, akan meningkatkan produksi pertanian di Aceh Utara hampir dua kali lipat dari produksi yang ada sekarang. Dengan penerapan atau pengembangan pertanian organik ini tentunya, diharapkan juga lebih menjamin kelestarian lingkungan,” imbuh Murtala. [ ]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here