Lingkarkita.com, Kota Langsa – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Langsa bekerja sama dengan Google News Initiative (GNI) mengadakan webinar dengan judul Krisis iklim dan ancaman kekeringan di Kota Langsa yang akan diselenggarakan pada Jum’at (08/04/2022), pukul 14.00-16.00 WIB.
Ketua AJI Langsa, Mustafa Rani mengatakan, meskipun persoalan perubahan iklim nyata dan kerap diserukan para ilmuwan, namun tidak semua orang di planet bumi ini percaya bahwa perubahan iklim itu nyata.
Di Indonesia, katanya, pemahaman masyarakat mengenai perubahan iklim masih lemah, bahkan tidak sedikit yang percaya bahwa isu perubahan iklim hoaks. Hal ini berdampak pada kurangnya peran masyarakat untuk ikut memitigasi ataupun beradaptasi terhadap perubahan yang sudah terjadi.
Ia menyebut, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh ahli profesional perubahan iklim (naturalis dan deltares) WWF Aceh pada November 2018 bahwa telah terjadi penurunan-penurunan debit air baku di Kota Langsa dan sekitarnya. Masyarakat juga mulai merasakan kesulitan untuk mendapatkan sumber air bersih dalam 10 tahun terakhir.
Menurutnya, media massa seharusnya bisa berperan dalam membangun literasi publik terkait perubahan iklim. Selain menangkal misinformasi, media juga bisa melakukan peliputan kritis guna mengawal berbagai upaya dalam mitigasi dan adaptasi terkait iklim.
Dikatakan, sikap anti sains di kalangan masyarakat semakin memperburuk kondisi kerusakan hutan dan lingkungan di Kota Langsa. Apalagi penyebaran hoaks dan misinformasi tentang perubahan iklim juga meluas.
Dijelaskan, diskusi tersebut menghadirkan narasumber Kepala Stasiun Klimatologi Aceh Besar, Wahyudin, SP,M.I.Kom, Kepala BMKG Malikussaleh Aceh Utara, Siswanto,ST,M.Si, Dosen Ilmu Perairan Universitas Samudra Langsa, Dr.Agus Putra AS,S.Pi,M.Sc, Jurnalis TVRI stasiun Aceh yang juga merupakan Sekretaris AJI Langsa, Mulyadi dan dipandu oleh moderator dari AJI Langsa, Ivo Lestari.
“Di akhir kegiatan nanti, 5 peserta beruntung akan mendapatkan doorprize dari GNI,” imbuhnya. *
